Alhamdulillah tak terasa kita akan melewati hari – hari terakhir di bulan Dzulhijjah, dan tak lama lagi kita akan memasuki bulan baru yaitu bulan Muharram serta tahun baru islam 1446 H. Bulan pertama dalam penanggalan islam atau hijriah adalah Muharram ( Syahrullah Al – Asham ) hal ini sesuai dengan perkataan Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin :
ابتداء السنة قال الإمام الغزالي في إحياء علوم الدين : المحرم ابتداء السنة فبناؤها على الخير أحب وأرجى لدوام بركته . اهـ
Artinya : Muharram adalah permulaan tahun, maka menghidupkannya dengan kebaikan lebih dicintai dan diharapkan karena keberkahannya yang berkelanjutan.
Mengingat peran bulan Muharram memiliki keutamaan yang sama dengan bulan – bulan yang haram (dimuliakan) lainnya. Keutamaan bulan Muharram sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Taubah:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya, “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. At-Taubah ayat 36).
Pada bulan Muharram ini juga dilarangnya terjadinya peperangan atau perbuatan dosa (maksiat) karena akan dilipatgandakan dosa yang dilakukan saat bulan Muharram.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْاۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 217)
Namun, pada bulan yang mulia ini juga akan dilipatgandakan pahala – pahala bagi orang yang melaksanakan amal sholeh. Ahli tafsir bernama Qatadah bin Di’amah, atau Imam Qatadah pernah berkata, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan – bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan – bulan lain, meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar”.
Masyarakat bangsa Arab telah menghormati bulan Muharram sejak jaman jahiliyah sampai dengan masa Nabi Muhammad SAW, bahkan sampai dengan saat ini. Dalam bulan Muharram dianjurkan untuk mengisi aktivitas kita dengan melaksanakan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat, salah satunya kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa bulan Muharram yakni pada tanggal 9, 10 dan pada hari Kamis, Jum’ at, dan Sabtu pada bulan Muharram. Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan suci di mana umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Selain bulan Ramadan, bulan terbaik untuk berpuasa adalah bulan Muharram. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Artinya : “Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram.” (HR. Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
عن النبي صلى الله عليه و سلم أنه قال: من صام ثلاثة أيام من شهر الحرام الخميس والجمعة والسبت، كتب الله تعالى له عبادة سبع مئة سنة
Artinya : “Barang siapa yang mau berpuasa di tiga hari pada bulan mulia: hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah SWT (memerintahkan pada malaikat untuk) menuliskan baginya pahala beribadah selama tujuh ratus tahun.”
Pada hari Asyura umat muslim dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 11. Hal ini sebagai pembeda dari puasa yang dikerjakan oleh kaum Yahudi.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu’ (Rasulullâh bersabda): “Puasalah kalian pada hari ‘Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad)
Sedangkan mengenai peristiwa penting bulan Muharram, di antaranya adalah:
- Diciptakannya Nabi Adam as di surga.
- Diterimanya taubat Nabi Adam as
- Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh as dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang
- Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus
- Diterimanya taubat umat Nabi Yunus as
- Dilahirkannya Nabi Ibrahim as
- Selamatnya Nabi Ibrahim as dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud
- Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya
- Dipertemukannya Nabi Yusuf as dengan keluarganya kembali
- Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya’qub as
- Dibukanya (dihilangkan) ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub as
- Diampuninya Nabi Daud as
- Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa setelah dikejar Fir’aun
- Tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa as
- Dilahirkannya Nabi Isa as
- Diangkatnya Nabi Isa ke langit
- Dibolak-balikannya tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua)
- Diciptakannya ruh Nabi Muhammad saw
- Dikandungnya Nabi Muhammad saw di rahim Ibunda Aminah ra
- Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad saw Sayyiduna Husein raDan masih banyak lagi kejadian dan peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram yang kesemuanya menunjukkan kemuliaan dan keutamaan bulan Muharram.
Kesimpulannya, pada bulan Muharram ini sebagai awal tahun baru islam dianjurkan untuk mengisinya dengan amal sholeh, sebab akan dilipatgandakan pahalanya, juga menjauhi kemaksiatan sebab dosanya juga dilipatgandakan. Berpuasa pada tanggal 9, 10 Muharram, juga hari Kamis, Jum’at, dan Sabtu. BulanMuharram ini juga mengingatkan kita untuk mengingat berbagai macam peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram agar benar-benar mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Semoga dengan ikhtiar kita memuliakan bulan Muharram dengan berpuasa dan menjaga diri dari kemksiatan ini bisa menjadi wasilah kita mendapatkan ridha allah SWT.
Penulis : Banom Ta’lif Wa Nasr Amtsilati