Situs Resmi Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati

Situs Resmi Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati

Artikel Pesantren

Isra’ Mi’raj ; Menelusuri Perjalanan Nabi Muhammad SAW Ke Sidratul Muntaha Serta 6 Peristiwa Penting Di dalamnya

Memasuki akhir bulan rajab umat Islam akan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Peringatan Isra’ Mi’raj kali ini jatuh pada tanggal 8 Februari 2024, bertepatan pada 27 Rajab 1445. Isra’ Mi’raj mengandung sejumlah peristiwa yang sangat dalam yang perlu kita ketahui.

Isra’ adalah ketika Allah swt memperjalankan Rasulullah dari Masjidil Haram, Makkah, menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan yang dimaksud dengan Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsha menuju Sidrotul Muntaha. Dua peristiwa tersebut, terjadi dalam satu malam.

Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw adalah peristiwa yang sangat agung, dari peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Isra’ Mi’raj

  1. Rasulullah SAW Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha bersama malaikat Jibril kemudian Mi’raj dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha

Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya :

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Isra’ (17) : 1)

Dalam kitab Shohih Bukhori nomor 162 diterangkan bahwa Rasulullah SAW menjalankan perjalanan Isra’ Mi’raj bersama Jibril, Rasul menaiki Buraq (Binatang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal). Kemudian Rasul menungganginya menuju Baitul Maqdis lantas mengikatnya di tiang masjid seperti yang dilakukan oleh para nabi. Rasul memasuki masjid dan melaksanakan sholat dua raka’at di Baitul Maqdis.

Ketika Jibril mengajak Rasul ke langit dunia, disana Rasul melihat banyak  orang, ketika orang tersebut melihat sisi kanannya maka ia tertawa, dan ketika melihat sisi kirinya ia menangis. Lantas Jibril menjelaskan apa yang berada di sebeleh kiri  merupakan penghuni neraka, sedangkan sebelah kanan penghuni surga.

2. Rasulullah Bertemu dengan Beberapa Nabi

Ketika Rasulullah di-Isra’ Mi’raj-kan maka beliau diberhentikan di Sidrotul Muntaha, (Tempat yang terletak di langit keenam) sebagai tujuan akhir.

Allah berfirman :

 [النجم: ١٦] إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ        

“(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya” (QS. An-Najm: 16).

Abdullah bin Mas’ud menambahkan bahwa sesuatu yang meliputinya adalah hamparan dari emas, lalu Rasul diberi tiga hal : Shalat lima waktu, Ayat-ayat penutup Surat Al-Baqarah, dan diampuninya dosa-dosa besar orang yang tidak men-syirikkan (menyekutukan) Allah.

Ketika Rasulullah SAW dibawa Jibril naik ke langit dunia, disana Rasul bertemu dengan Nabi Adam, kemudian di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakaria. Di langit ketiga Rasul bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihissalam, beliau menyambut Rasul dan mendo’akan kebaikan, di langit keempat Rasul bertemu dengan Nabi Idris Alaihissalam, langit kelima Rasul disambut oleh Nabi Harun. Di langit keenam Rasul disambut oleh Nabi Musa Alaihissalam, dan langit ketujuh Rasul bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam.

Dari setiap langit memiliki pintu dan penjaga masing-masing, dan setiiap yang akan memasuki akan diberi pertanyaan siapa dan apakah seorang utusan Allah.

3. Turunnya Perintah Shalat

Kewajiban sholat fardhu yang sekarang kita laksanakan 5 waktu, awalnya adalah 50 waktu, kemudian menjadi 45 , dan keputusan akhir menjadi 5 waktu. Hal ini sebab setelah Rasul diberi arahan oleh Nabi Musa, sebab Nabi Musa telah memberi perintah kepada umatnya Bani Israil untuk menjalankan 50 waktu, 45 waktu namun umatnya tidak sanggup menjalankannya. 

Maka keputusan akhir setelah Rasul meminta keringanan lagi kepada Allah SWT adalah shalat fardhu menjadi lima waktu, yang setiap sholatnya diberi pahala 10 kali lipat. Perintah sholat ini langsung turun dari Allah SWT tanpa perantara siapapun, menunjukkan bahwa sholat merupakan ibadah yang utama.

Allah juga berfirman bahwa barang siapa yang berniat melakukan kebaikan namun tidak melaksanakannya maka akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya maka dicatat sepuluh kebaikan. Sebaliknya, barang siapa berniat melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya maka tidak dicatat baginya sesuatu apaun, jika dia melakukannya maka dicatat satu kejahatan baginya.

4. Dibelahnya Dada Rasulullah SAW oleh Malaikat Jibril

أنَّ رَسولَ اللَّهِ ﷺ قالَ: فُرِجَ عن سَقْفِ بَيْتي وأَنا بمَكَّةَ، فَنَزَلَ جِبْرِيلُ ﷺ، فَفَرَجَ صَدْرِي، ثُمَّ غَسَلَهُ بماءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ جاءَ بطَسْتٍ مِن ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وإيمانًا، فأفْرَغَهُ في صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ

الراوي: أبو ذر الغفاري • البخاري، صحيح البخاري (٣٤٩) • [صحيح] •

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Atap rumahku terbuka sementara aku berada di Makkah, Jibril Alaihis Salam lalu turun dan membelah dadaku, kemudian ia mencucinya dengan air zamzam, kemudian ia membawa mangkuk besar dari emas, penuh dengan hikmah dan keimanan, lalu ditumpahkan ke dalam dadaku dan menutupnya kembali”.

5. Diperlihatkannya Balasan Akhirat Kepada Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW diperlihatkan kaum yang bibirnya digunting dengan api, mereka adalah para penceramah dari dunia. Mereka memerintahkan kepada umat untuk berbuat kebaikan, tetapi mereka melupakan diri mereka sendiri. Ketika di langit ketujuh, Rasul juga melihat kaum yang perutnya besar yang penuh dengan ular, mereka adalah orang-orang yang suka makan hasil riba.

6.  Diperlihatkannya Baitul Ma’mur dan Sidratul Muntaha

Diperlihatkannya Sidratul Muntaha kepada Rasulullah, panjangnya seperti anjang-anjang batu, daunya seperti telinga-telinga gajah dan dibawah tiangnya terdapat empat buah sungai. Tidak ada seorangpun dari Makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya. Rasul juga dilihatkan Baitul Ma’mur yang keluasannya setiap hari bisa dimasuki tujuh ribu malaikat.

Pengetahuan dan pengalaman yang paling berharga dalam peristiwa Isra’ Mi’raj adalah berkaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Baik kebesaran yang ada di alam raya ini yang dapat ditangkap oleh panca indra, maupun dalam alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia.

Itulah berbagai macam peritiwa dalam Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, sebagai umat islam sudah seharusnya kita tahu akan sejarah Isra’ Mi’raj dan bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.

Referensi :

  • الراوي: جابر بن عبدالله • مسلم، صحيح مسلم (١٦٧) • [صحيح] • من أفراد مسلم على البخاري 
  • الراوي: أنس بن مالك • مسلم، صحيح مسلم (١٦٢) • [صحيح] • 
  • الراوي: أنس بن مالك • مسلم، صحيح مسلم (١٦٢) • [صحيح] •
  • الراوي: أبو ذر الغفاري • البخاري، صحيح البخاري (٣٤٩) • [صحيح] 
  • الراوي: أنس بن مالك • البغوي، شرح السنة (٧/٣٦٢) • حسن • أخرجه أحمد (١٣٥٣٩) باختلاف يسير، والطيالسي (٢١٧٢) مختصراً، وابن حبان (٥٣) واللفظ له
  • الراوي: أبو هريرة • المنذري، الترغيب والترهيب (٣/٦٩)  • أخرجه ابن ماجه (٢٢٧٣) باختلاف يسير، وأحمد (٨٦٢٥) مطولاً
  • الراوي: سمرة بن جندب • شعيب الأرنؤوط، تخريج المسند لشعيب (٢٠١٠١) • صحيح • أخرجه أحمد (٢٠١٠١) واللفظ له، والحارث في ((المسند)) (٧٣٦)، والروياني في ((المسند)) (٨٣٦) مطولاً •
  • الراوي: مالك بن صعصعة الأنصاري • البخاري، صحيح البخاري (٣٨٨٧) • [صحيح] •

Penulis : Literasi Amtsilati