Anakku, tutupilah aib saudaramu. Barang siapa bisa menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
Semua orang punya kelebihan dan punya kekurangan. Tampakkan kelebihannya, agar saudaramu bahagia. Sembunyikan aibnya, agar mereka punya muka. Dalam diri manusia ada kecenderungan ingin tahu. Termasuk ingin tahu tentang orang lain. Terutama kelemahan dan kejelekan orang lain. Kalau sudah tahu, juga ada kecenderungan ingin cerita. Ada kepuasan tersendiri, bila bisa bercerita tentang orang lain. Lebih puas lagi, bila bisa cerita tentang aib orang lain. Bahkan bibir akan terasa gatal, bila tidak cerita.
Ingin tahu itu boleh, tapi yang baik-baik saja. Cerita itu boleh, tapi yang baik-baik saja. Aib orang lain, tidak perlu tahu. Sesuatu yang jelek, tidak perlu diceritakan. Diri manusia cenderung ingin mengoreksi orang dan berat untuk mengoreksi diri sendiri. Sehingga kuman di seberang lautan pun akan nampak. Sedangkan gajah di pelupuk mata tidak tampak. Betapa indahnya, bila kita bisa mengoreksi diri. Sehingga bisa memperbaiki diri.
Renungan :
Setiap saat, aktivitas kehidupan manusia direkam oleh malaikat Rokib dan Atid. Dan kelak di akhirat akan diputar ulang. Sekecil apa pun amal baik akan nampak, dan sekecil apa pun kejahatan juga akan nampak. Manusia bisa bangga dengan sedikit amal baiknya, tapi bagaimana rasanya bila semua kejahatan nampak semua. Beruntunglah nasib orang yang bisa menutupi aib saudaranya. Amal jeleknya kelak akan ditutup oleh Allah.