RAHASIA PENYUSUNAN AMTSILATI
Amtsilati merupakan أَمْثِلَةٌ (lambang) yang dengannya pula apa yang terdapat dalam metode amtsilatipun dapat dijadikan sebagai lambang. Sebagaimana ibadah-ibadah yang kita ketahui di dalamnya mengandung banyak lanbang.
Salah satu kitab yang diawali huruf jer
Secara umum, kitab-kitab nahwu diawali dengan pengertian kalam,berbeda dengan amtsilati. Didalamnya terdapat huruf jer sebagai pembuka kitab ini, menjadikannya berbeda dengan kitab nahwu kebanyakan. Ditinjau dari segi filsafat. Huruf jer memilik dasar sesuai bait alfiyyah: بالجر و التنوين و النداء و ال ~ و مسند لالسم تمييز حصل
Derajat tinggi di sisi Allah diperoleh dengan :
- Jer (Sifat tawadlu’)
- Tanwin (Niat yang kokoh)
- Nida’ (Berdzikir: menyebut nama-Nya)
- Al (Berfikir)
- Musnad Ilaih ( Beramal nyata)
Pengertian ini dikiaskan dengan Ibadah haji yang di dalamnya terdapat serangkaian ibadah-ibadah wajib seperti Ihrom, Thowaf, Sai, Tahallul, Wukuf dan melemparJumrah. Dimana tempat terakhir dari tahallul adalh sofa atau mina. Kiasan dari ibadah haji dalam hal ini memiliki arti yang khusus dalam kehidupan. Bahwa, apabila manusia ingin mendaoatkan nama ( isim ) yang luhur serta cita-cita yang setinggi gunung Sofa ( yang suci ), hendaknya ia menunaikan ihram ( بالجر) kemuliaan melaksanakan thowaf yang merupakan lambang perbuatan tekad, sungguh-sungguh, dan yakin ( و التنوين ). Dilanjutkn dengan sa’i yang merupakan lambang dari berfikir ( و ال ), berdzikir), (النداء) serta beramal nyata (مسند اليه). Dan diakhiri dengan tahallul sebagai lambang pengorbanan mahkota kehidupan yang berbentuk harta, ilmu yang diamalkan secara nyata. Termasuk melempar jumroh yang bermakna baaaar, merupakan lambang daaari perjuangan melawan nafsu.
Sementara, secara rasional mengenai tata letak huruf jer sebagai pembuka kitab amtsilati adalah bahwa pemula diibaratkan seperti anak kecil yang baru belajar membaca, maka hal-hal yang perlu disampaikan, yakni terkait sesuatu yang real, simple, dan mudah dipaham. Dikenalnya terhadap hal-hal yang tetap “semua huruf hukumnya mabni atau tetap.” Serta memberi sedikit demi sedikit materi yang mendekati pengertian seperti “Ciri-ciri isim adalah menerima i’rab jer”.
Dengan hal ini, “Sang Pemula” mudah mengenal serta menjadikan apa yamg pertama dikenalinya sebagai hal yang paling utama, sehinggga secara langsung ia akan mengingat ‘jer’ terlebih dahulu untuk mengenal ‘isim’.