(Lombok – NTB) K.H.Taufiqul Hakim beserta rombongan dari Jepara bertemu salah satu tokoh terkenal di Lombok dan Indonesia, yaitu Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi LC. M.A. adalah seorang ulama’ dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat selama dua periode masa jabatan, yakni dari 2008 sampai 2018. Pertemuan itu berlangsung di kediaman TGB. Muhammad Zainul Majdi Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Pertemuan dua ulama’ ini intens berbincang santai mengenai ilmu dan kitab karya K.H. Taufiqul Hakim, keberadaan K.H. Taufiqul Hakim di Lombok ini merupakan rangkaian safari dakwah beliau ke beberapa pesantren setelah sebelumnya berada di Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, dan Madura dalam rangka Wisuda Amtsilati cabang di Indonesia dan silaturrahmi antar alumni Amtsilati di berbagai daerah Indonesia. Sedangkan acara inti di Lombok yakni Wisuda Amtsilati dan Bedah Kitab Mausu’ati dan Baiti Jannati bertempat di Ponpes Zainul Hafidz At-Taufiq Jl. Tanjung Menangis Dusun Sepi Desa Buwun Mas Kec. Sekotong Lombok Barat.
Mengenal Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi LC. M.A lahir pada 31 Mei 1972 merupakan putra ketiga dari pasangan H.M. Djalaluddin SH dan Hj. Rauhun Zainuddin abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid pendiri organisasi islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW). Sebutan Tuan Guru merupakan gelar bagi para pemimpin agama yang bertugas untuk membina, membimbing, dan mengayomi umat islam dalam hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik disebut dengan Kyai. Kakeknya adalah Al-Mukarram Maulana Tuan Guru K.H. M. Zainuddin Abdul Madjid yang memiliki nama singkatan Hamzawandi (Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathan diniyah Islamiyah) yang pernah menempuh pendidikan di Tanah Suci Mekkah selama 13 tahun dan mendirikan berbagai lembaga pendidikan di Lombok yang bertahan sampai sekarang. Tak jauh dari jejak kakeknya, TGB. Muhammad Zainul Majdi juga berhasil meraih gelar Lc. di Universitas Al-Azhar Mesir dengan mengambil Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an pada tahun 1996, lima tahun berikutnya, ia meraih Master of art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan. Beliau juga meraih berbagai macam penghargaan dalam kancah nasional, seperti Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden RI (2008), Investment Award dari Wakil Presiden Ri (2008) dan masih banyak lagi.
Dalam pertemuan ini K.H. Taufiqul Hakim memaparkan tentang kitab-kitab karya beliau dan ditanggapi dengan antusias oleh TGB. M. Zainul Majdi, beliau meyampaikan,
“Saya kedatangan Al-Mukarrom Abah K.H. Taufiqul Hakim, beliau ini adalah seorang yang sangat tekun, mencari cara dan mendapatkan cara untuk mempermudah anak-anak kita belajar dan memahami bahasa arab, kitab kuning, dan kaidah-kaidah dalam bahasa arab.
Bahasa arab itu penting, karena bahasa arab adalah bahasa Al-Qur’an, dan kita tahu semulia-mulia tulisan di atas bumi adalah Al-Qur’an. Karena itu kami menyampaikan terima kasih pada beliau” ujar beliau.
Kemudian beliau menambahkan, “Jadi disini ada kitab Amtsilati, Tatimmah, Mausu’ati, Shorfiyyah (Metode Cepat Memahami Shorof dan I’lal), Qo’idati, dan juga ada Tafsir Al-Mubarok. Dan yang terbaru ada kitab Baiti Jannati berisikan tulisan beragam manusia dengan masing-masing tugas pada tempatnya sebagai pedagang, orang tua, dan sebagai apapun itu ternyata ada hal-hal yang harus kita penuhi bagian dari adab dalam islam, dan itu semua beliau tulis disini dan bisa dilantunkan dengan perantara sholawat, disini juga ada kitab Baldatun Thoyyibah sama juga, beliau disini menyampaikan hal-hal terkait dengan isu-isu sosial kemasyarakatan yang dihadapi oleh kita semua. Ada tentang bahaya narkoba, minuman keras dan banyak hal lain, dan akan hadir insya Allah karya-karya beliau yang lain.”
Semoga pertemuan kedua tokoh ulama’ tersebut dapat memberikan manfaat untuk kita semua, memudahkan untuk syi’ar islam dan Amtsilati di seluruh nusantara. Terima kasih untuk Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi LC. M.A. dan keluarga yang telah menjamu Abah K.H. Taufiqul Hakim, Korwil Amtsilati NTB, dan seluruh alumni Amtsilati NTB.