Jepara – Amtsilati Pusat

Ponpes Darul Falah Amtsilati menyelenggarakan event “Muhadhoroh Kubro” untuk pertama kalinya. Event perdana ini bertepatan dengan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Muhadhoroh Kubro bertujuan sebagai wadah kaderisasi santri Amtsilati agar siap menjadi da’i-da’i muda generasi penerus islami dan bangsa Indonesia. Muhadhoroh Kubro merupakan salah satu program bulanan Ponpes Darul Falah Amtsilati sebagai ajang kaderisasi santri Amtsilati agar siap menjadi mubaligh yang kompeten, membentuk mental santri di hadapan khalayak ramai dan cakap dalam public speaking, serta sebagai usaha membangun mental santri, generasi pendakwah untuk negeri.

Untuk pertama kalinya, Muhadhoroh Kubro mengusung tema Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan pada Jum’at, 16 Februari 2024 pukul 20.00 bertempat di Aula Pesanggrahan Amtsilati. Pembukaan oleh grup hadroh As-Salam Amtsilati serta mahallul qiyam yang menyejukkan hati audience, disambung dengan MC dan sambutan ketua umum Ponpes Darul Falah Amtsilati.

“Suatu maqolah mengatakan ‘Masa depan bangsa tergantung kualitas pemudanya’ Maka, kami optimis bahwa pemuda-pemuda, santri-santri Amtsilati bisa menjadi generasi emas untuk agama islam dan bangsa Indonesia” ujar Ust. Abdussalam selaku Ketua Umum Ponpes Darul Falah Amtsilati dalam sambutannya.

Hadir pula jajaran Kabinet Ahsin Kama Ahsanallah Ilaik, pengurus, dan seluruh santri. Muhadhoroh Kubro diikuti oleh seluruh organsasi daerah yang berada dalam naungan pondok pesantren, berikut pembagian kontingen :

1. Jateng 1

Kontingen : Pantura (Pantai Utara) Jepara, Demak, Pati, Kudus, Blora, Semarang, Purwodadi, Himsar (Himpunan Santri Amtsilati Rembang).
Delegasi : Zulton M. Al-Fatih dan Vigusti Abdul Jalil

2. Jateng 2

Kontingen : Iksapba (Ikatan Santri Amtsilati Pekalongan Batang), Iksantrik (Ikatan Santri Amtsilati Kendal).
Delegasi : Ahmad Ghufron Muhsinin dan Tegar Arya Perkasa

3. Jateng 3

Kontingen : Is The Best (Ikatan Santri Amstilati Tegal Brebes), Islams (Ittihad Santri Amtsilati Wonosobo, dan Insap (Ikatan Santri Amtsilati Pemalang)
Delegasi : Mukhammad Kamaludin Khasan dan Ali Al-Mansur

4. Jatim

Kontingen : Basmalah (Barisan Santri Amtsilati Madura) dan ASEAN (Asoiasi Arek Jowo Wetan) Sidoarjo, Surabaya, Bojonegoro, Lamongan, Gresik Tuban, dan daerah jawa timur selain Madura).
Delegasi : M. Ali Uraidi dan Faridul Asher

5. Jabar 1

Kontingen : Peerdje ( Perkumpulan Rekan Jabodetabek), Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, dan Iksaban (Ikatan Santri Amtsilati Banten).
Delegasi : M. Miftakhun Najah dan M. Dadun Gojdawani

6. Jabar 2

Iksas (Ikatan Santri Amtsilati Sunda), Kumacii (Kuningan, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Pusaka (Purwakarta, Subang, Karawang).
Delegasi : Imam Ahmad Sahuri dan Abdul Aziz Musthofa

7. Luar Jawa 1

Kontingen : Andalas (Aliansi Santri Amtsilati Sumatera) dan Insan (Ikatan Santri Amtsilati Kalimantan).
Delegasi : M. Bahrur Ro’uf dan Ishomudin Hadziq

8. Luar Jawa 2

Kontingen : Iksalam (Ikatan Santri Amtsilati Lombok
Delegasi : Dilian Gili saputra dan Ahmad Aliffiyadi

Tata Tertib dan Penilaiannya antara lain : Peserta diberi waktu 7 menit, ketepatan waktu, penguasaan panggung, ekspresi, kecakapan bicara, dan kesesuaian tema.
Para delegasi kontingen menampilkan performa terbaik mereka, ada yang menceritakan sejarah awal mula Isra’ Mi’raj beserrta dalil-dalilnya, ada juga yang memakai bahasa arab, yang satunya menerjemahkan seperti seminar internasional dengan syech-syech ternama, dan tak kalah seru juga dengan menggunakan syi’iran mengajak interkasi dengan audience. Setelah menunggu keputusan juri, hasilpun sudah keluar lengkap dengan rekap nilai seluruh kontingen. Juri Muhadhoroh Kubro perdana ini yaitu Ustadz Alawi dan Ustadz  Wasaki.

Kontingen Terbaik jatuh pada kontingen Jawa Timur dengan memperoleh nilai 614.

Hasil Rekap Nilai :

Jateng 1 : 596
Jateng 2 : 547
Jateng 3 : 593
Jatim : 614
Jabar 1 : 612
Jabar 2 : 580
Luar jawa 1 : 542
Luar jawa 2 : 475

Kontingen Terbaik :

Jawa Timur 614

Semoga dengan adanya event Muhadhoroh Kubro ini bisa menjadi wasilah bagi santri Amtsilati untuk menjadi mubaligh-mubaligh emas untuk meneruskan dakwah Rasulullah SAW dan memajukan bangsa Indonesia, serta Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati selalu bisa melahirkan generasi-generasi islami yang berdzikir, berfikir, dan beramal nyata, juga selalu berinovasi untuk memajukan Amtsilati.