Situs Resmi Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati

Situs Resmi Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati

Artikel Pesantren

Nasionalisme Dan Perannya Dalam Kebangsaan

Manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya membutuhkan suatu sistem dalam membentuk suatu organisasi yang terstruktur. Tatanan yang muncul dari kebutuhan ini adalah suatu sistem pemerintahan yang nantinya akan menjadi pilar dalam menopang berdirinya sebuah negara. Seiring berjalannya waktu, sistem kenegaraan telah mengalami perkembangan yang pesat dan signifikan sehingga setiap negara memiliki banyak peraturan, kebudayaan, serta Ideologi dan peraturan yang dianut oleh semua rakyat dari masing-masing negara. Namun satu hal yang pasti dimiliki oleh setiap rakyat dari seluruh negara di penjuru dunia ialah rasa nasionalisme yang telah terpatri dalam hati masing-masing dari mereka. Bila ditinjau lebih lanjut kata nasionalisme sendiri diambil dari kata nation dalam bahasa Inggris yang mempunyai makna bangsa atau negara. Dengan menambahkan kata “isme”,  nasionalisme bermakna sebuah ideologi yang berdasarkan rasa cinta terhadap negara atau tanah air. Rasa nasionalisme ini akan menjadi modal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap warga negara, karena apabila rasa  nasionalisme ini telah tertanam  di dalam hati para warga negara, maka mereka pasti akan berjuang dan berupaya secara maksimal dalam membela kepentingan bangsanya.  nasionalisme juga bisa menjadi sesuatu yang menyatukan rakyat dari sebuah negara meskipun mereka memiliki kepentingan, pemikiran dan tujuan yang berbeda-beda. 

Dalam negara Indonesia sendiri, perbedaan bukan lagi sesuatu yang asing bagi warga negaranya, mengingat negara ini mempunyai kurang lebih 7241 seni budaya, 723 bahasa serta 1340 ras yang hidup berdampingan dalam 17.508 pulau yang berada di negara Indonesia. Semua perbedaan itu berhasil disatukan melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini sendiri mengajarkan bahwa perbedaan bukan lagi sebuah Belenggu dan halangan dalam bersatu. konsep persatuan yang dilakukan melalui pluralitas atau keberagaman sebenarnya sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika menciptakan Piagam Madinah. Dalam penciptaannya Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan mengenai pentingnya pembicaraan dan diskusi dalam suatu masalah sebelum memakai   kekerasan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Madinah inilah yang telah diambil dan diimplementasikan oleh Negara Indonesia melalui Pancasila, Bhineka Tunggal Ika maupun UUD 1945. Melalui Bhinneka Tunggal Ika pula, Negara Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat nasionalisme tertinggi di dunia. saat ini  Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia dalam hal nasionalisme di bawah Amerika Serikat yang berada di posisi pertama. Salah satu bentuk implementasi dari tingginya rasa cinta dan bangga tanah air yang dimiliki oleh rakyat negara Indonesia bisa dilihat pada sektor olahraga sepak bola. Dalam gelaran Piala Asia kemarin,  warga negara Indonesia yang sebelumnya sering berselisih pendapat terkait pemilihan pemimpin negara langsung bersatu padu. mereka tidak lagi peduli soal masalah lainnya dan hanya ingin mendukung tim Garuda Muda untuk meraih kemenangan dalam turnamen tersebut.

Kehidupan bernegara yang baik tidak akan bisa dipisahkan dari warga negara yang selalu ingin berbenah dan intropeksi diri dalam membantu perkembangan dan kemajuan negaranya. Melalui penanaman  rasa nasionalisme yang kuat,  situasi seperti perpecahan dan perselisihan antar warga negara sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Namun saat ini, jika diperhatikan secara seksama,  pertumbuhan rasa nasionalisme yang terdapat di diri generasi muda saat ini mulai terkikis dan perlahan hilang. Salah satu hal yang melatarbelakangi fenomena ini ialah semakin bobroknya sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia seperti maraknya korupsi, kolusi serta nepotisme yang tersebar di mana-mana. Hal-hal inilah yang membuat generasi muda tidak lagi berharap banyak pada negara ini.  selain itu  penyebaran paham liberalisme yang semakin gencar dilakukan juga turut memperparah kondisi yang terjadi. Lantas solusi apa yang bisa ditawarkan dalam menanggapi persoalan ini ? Semua bisa dimulai  dengan memperbaiki diri sendiri dan mulai mengajak generasi muda lainnya untuk bekerja sama agar memperbaiki keadaan yang ada. Selain itu penanaman rasa nasionalisme sejak usia dini bisa dilakukan melalui peringatan-peringatan besar seperti peringatan HUT RI (Hari Ulang Tahun Republik Indonesia) yang dilaksanakan setiap tahunnya. Biasanya akan ada banyak perlombaan yang digelar dalam rangka memeriahkan perayaan ini guna menarik minat anak-anak muda agar terus menantikan dan memeriahkan perayaan HUT RI ini. Jika dilihat dari segi manfaat dan keutamaan, perayaan yang dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus ini memiliki makna sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas kemerdekaan yang telah dianugerahkan kepada negara Indonesia. Selain itu, ia juga ditujukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi berdirinya negara Indonesia ini. Hal ini sebagaimana  dikutip dari kitab Al-Fadhoil karya K.H. Taufiqul Hakim. 

{inilah keuta-maan peringatan  — Tujuh belas agus-tus kemerdekaan}
{Terima kasih ke bangsa dan pahlawan — ini wujud rasa syukur pada tuhan}
{Mendapat rohmat-nya sebab mengenangnya — jasa pahlawan yang taruhannya nyawa}
{Taat Allah memperkuat persatuan — taat nabi mertahan kemerdekaan}

Berkat nasionalisme, sebuah negara bisa berjalan. Melalui kesimpulan ini,  kita bisa mulai merenungkan mengenai apa saja faktor pembentuk, penumbuh serta makna dari nasionalisme itu sendiri. Barulah jika kita sudah mulai memikirkan semua itu, akan terbentuk sebuah visi dan pemikiran yang dibutuhkan oleh negara Indonesia saat ini. sebab negara ini membutuhkan para pemikir yang berasal dari generasi muda,  karena ditangan para pemudalah masa depan sebuah bangsa dipertaruhkan.

Penulis : Banom Jurnalistik Amtsilati